apituley_etok Translate

Cari Blog Ini

apituley_etok song

Selasa, 20 November 2012

VICKTOR R.H. APITULEY, S.Pd. Hubungan Antara Power Otot Tungkai dan Kelentukan Pergelangan Tangan Dengan Ketepatan Smash Atlet Clob Bolavoli Sport sains club (SSC) Penjaskesrek Universitas Pattimura Ambon. Ambon 2012.





Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar hubungan antara power otot tungkai dan kelentukan pergelangan tangan dengan ketepatan smash atlet club bolavoli SSC Penjaskesrek.
      Pembangunan olahraga pada dasarnya merupakan upaya yang dilakukan dalam rangka meningkatkan partisipasi masyarakat dalam kegiatan olahraga. Pembangunan olahraga seharusnya di lakukan dengan terlebih mempelajari dahulu kondisi serta karakteristik masyarakat dan lingkungan masyarakat yang akan menjadi sarana dan target pembangunan untuk itu perlu di kembangkan usaha-usaha untuk lebih memasyarakatkan olahraga baik melalui jalur pendidikan formal maupun melalui pembinaan masyarakat karena menurut Sandoso (1994) berpendapat bahwa olahraga dpat meingkatkan kesegaran jasmani menimbulakan kegembiraan serta kesenagan. Dengan demikian olahraga dapat membentuk manusia yang sehat jasmani maupun rohani.
        Pelaksanan proses pembinaan yang dilakukan pada Persatuan Bolavoli Seluruh Indonesia (PBVSI) Kota Ambon yang dipusatkan pada pembinaan club-club olahraga khususnya cabang olahraga bolavoli tentunya perlu dikondisikan dengan sistim pembinaan yang strategi, agar dapat memberikan kontribusi yang positif terhadap pencapaian prestasi yang tinggi. Pembinaan yang di lakukan oleh para pelatih selama ini dipandang baik, namun dalam realitasnya masih terdapat kelemahan yaitu pelatih belum mampu mempresentasikan kemampuan dan keterampilan daripada para atlet yang akan dipasang atau ditempatkan dalam satu pertandingan. Analisis kemampuan pemain baik secara fisik, teknik dan mental sangat perlu dilakukan sebelumnya karena lewat analisis itu seorang pelatih bisa menempatkan atlet dalam posisi permainan itu secara tepat atau sekurang-kurang mampu memprediksikan tingkat pencapaian prestasi mereka dalam menghadapi kekuatan lawan tertentu dalam suatu pertandingan bolavoli. Upaya peningkatan prestasi dalam olahraga khususnya olahraga bolavoli tidak hanya berdasarkan pada minat yang tinggi saja, akan tetapi  perlu di tunjang dengan latihan yang teratur dan terprogram sesuai dengan perkembangan iptek.
Suharsono (1985) mengatakan smash adalah salasatu teknik dasar yang sangat memegang peranan penting dalam suatu permainan. Dalam permainan bolavoli smash adalah teknik dasar yang sangan dominan dan merupakan salah satu teknik yang menjangkau teknik dasar yang memuat ketrampilan gerak dalam permainan bolavoli. M. Yunus (1992) mendefinisikan  smash sebagi tindakan memukul bola dengan meloncat dan memukul bola melewati atas net sehingga bola masuk ke lapangan lawan.
Salah satu unsur kondisi fisik yang memiliki peranan penting dalam kegiatan olahraga, baik sebagai unsur pendukung dalam suatu gerak tertentu maupun unsur utama dalam upaya pencapaian teknik gerak yang sempurna adalah daya ledak atau pawer. M. Soebroto (1979) bahwa tenaga ledak otot (power) adalah kualitas yang memungkinkan otot atau sekelompok otot untuk menghasilkan kerja fisik secara eksplosive. Dalam mengerahkan tenaga maksimal untuk mengatasi tahanan. Seperti yang diungkapkan Harsono (1988) bahwa dalam power atau daya ledak, selain unsur kekuatan terdapat unsur kecepatan. Pendapat lain yang menguatkan pendapat di atas adalah pendapat Sajoto yang mengatakan daya ledak atau power adalah suatu kekuatan yang dipengaruhi oleh kekuatan dan kecepatan M. Sajoto (1988). Dengan demikian, jelas daya ledak merupakan satu komponen kondisi fisik yang dapat menentukan hasil prestasi seseorang dalam keterampilan gerak. Sedangkan besar kecilnya daya ledak dipengaruhi oleh otot yang melekat dan membungkus tungkai tersebut. Tungkai adalah bagian bawah tubuh manusia yang berfungsi untuk menggerakkan tubuh, seperti berjalan, berlari dan melompat. Terjadinya gerakan pada tungkai disebabkan adanya otot-otot dan tulang, otot sebagai alat gerak aktif dan tulang alat gerak pasif. Kekuatan otot tungkai merupakan salah satu unsur membentuk daya ledak otot tungkai, dalam peningkatan kekuatan untuk menghasilkan lompatan yang baik, diperlukan kualitas otot tungkai yang baik pula.
Daya ledak yang dimiliki seorang pemain dapat menentukan tingkat keterampilannya didalam olahraga. Khususnya olahraga bolavoli pada teknik smash, daya ledak terhadap otot tungkai ikut memberikan hubungan yang positif terhadap keberhasilan melakukan gerakan smash dalam upaya memberikan tekanan pada pihak lawan.
Temuan di lapangan yang lain adalah atlet yang lompatannya tinggi saat ia melakukan smash  dalam artian kemampuan eksplosive power otot tungkainya sangat baik melompat dan saat melayang di udara ketika memukul bola pergelangan tangannya tidak lentuk sehingga bola yang di hasilkan tidak maksimal malah jatuh di luar lapangan sehinga tidak mendapatkan poin.
M. Marianto (2001) berpendapat bahwa smash adalah suatu pukulan yang kuat dimana tangan kontak dengan bola secara penuh dengan bagian atas, sehingga jalan bola terjal dengan kecepatan yang tinggi berada di atas net, maka bola dapat dipukul tajam dan tepat ke bawah sehingga lawan sulit memainkannya kembali. Smash juga dapat di artikan sebagai pukulan bola dengan telapak tangan tebuka pada bagian tengah bola menghasilkan bola lebih cepat jatuh ke lantai. Itu berarti pada waktu melakukan smash gerakan tangan mempunyai peran dalam menghasilkan pukulan. Menurut suetomo (1981) dalam melakukan pukulan yang baik itu terdiri  tidak hanya gerakan ayunan lengan saja tetapi juga ikut aktifnya pergelangan tangan pada saat perkenaan bola. Gerakan tangan menurut Peni Mutalip (1983) adalah gerakan membengkokan kearah telapak tangan, kearah punggung tangan, membengkokan tangan kearah ibu jari tangan dan gerakan tangan ke jari kelingking. Gerakan-gerakan tersebut bertujuan untuk memasukan bola tepat pada daerah lawan sehingga lawan sulit memainkannya kembali. Dengan demikian pada teknik smash dilakukan dengan kekuatan melakukan lompatan secara eksplosive dengan melakukan tolakan kedua kaki disertai dengan ketepatan waktu (timing), serta power dari kaki tumpu saat melayang memukul bola berada pada titik tertinggi sehingga pergelangan tangan lentuk untuk penempatan bola ke daerah kosong maka teknik smash dikatakan berhasil. Dengan kata lain power tungkai dan kelentukan pergelangan tangan turut mempengaruh ketepatan smash yang di hasilkan ke daerah lawan sehingga lawan sulit memaikannya kembali. Keterkaitan variable tersebut ditetapkan atas dasar pemikiran bahwa atlet yang power otot tungkainaya baik  dan kelentukan pergelangan tangan yang baik pula dapat melompat dan menempatkan bola tepat pada daerah dimana lawan sulit memainkan bola.
Dengan demikian dalam permainan bolavoli perlu penguasaan teknik karena teknik adalah suatu poses melahirkan keaktifan jasmani dan pembuktian suatu praktek dengan sebaik mungkin ketika menyelesaikan tugas. Dalam mempertinggi kecakapan permainan bolavoli teknik ini erat sekali hubungannya dengan kemampuan gerak kondisi fisik, taktik dan mental. Penguasaan teknik dasar permaina bolavoli merupakan salah satu unsur yang turut menentukan menang atau kalahnya suatu regu dalam satu pertandingan disamping unsur – unsur kondisi biomotorik, taktik dan mental. Peningkatan program latihan yang mengutamakan bentuk kondisi fisik yang menunjang teknik dasar permainan bolavoli terkhusus power otot tungkai sebagai salah satu faktor untuk meningkatkan kemampuan smash pada permainan bolavoli.



4 komentar: