Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui seberapa besar hubungan antara power otot tungkai dan kelentukan
pergelangan tangan dengan ketepatan smash atlet club bolavoli SSC Penjaskesrek.
Pembangunan olahraga pada dasarnya
merupakan upaya yang dilakukan dalam rangka meningkatkan partisipasi masyarakat
dalam kegiatan olahraga. Pembangunan olahraga seharusnya di lakukan dengan
terlebih mempelajari dahulu kondisi serta karakteristik masyarakat dan
lingkungan masyarakat yang akan menjadi sarana dan target pembangunan untuk itu
perlu di kembangkan usaha-usaha untuk lebih memasyarakatkan olahraga baik
melalui jalur pendidikan formal maupun melalui pembinaan masyarakat karena
menurut Sandoso (1994) berpendapat bahwa olahraga dpat meingkatkan kesegaran
jasmani menimbulakan kegembiraan serta kesenagan. Dengan demikian olahraga
dapat membentuk manusia yang sehat jasmani maupun rohani.
Pelaksanan proses pembinaan yang
dilakukan pada Persatuan Bolavoli Seluruh Indonesia (PBVSI) Kota Ambon yang
dipusatkan pada pembinaan club-club olahraga khususnya cabang olahraga bolavoli
tentunya perlu dikondisikan dengan sistim pembinaan yang strategi, agar dapat
memberikan kontribusi yang positif terhadap pencapaian prestasi yang tinggi.
Pembinaan yang di lakukan oleh para pelatih selama ini dipandang baik, namun
dalam realitasnya masih terdapat kelemahan yaitu pelatih belum mampu
mempresentasikan kemampuan dan keterampilan daripada para atlet yang akan
dipasang atau ditempatkan dalam satu pertandingan. Analisis kemampuan pemain
baik secara fisik, teknik dan mental sangat perlu dilakukan sebelumnya karena
lewat analisis itu seorang pelatih bisa menempatkan atlet dalam posisi
permainan itu secara tepat atau sekurang-kurang mampu memprediksikan tingkat
pencapaian prestasi mereka dalam menghadapi kekuatan lawan tertentu dalam suatu
pertandingan bolavoli. Upaya peningkatan prestasi dalam olahraga khususnya
olahraga bolavoli tidak hanya berdasarkan pada minat yang tinggi saja, akan
tetapi perlu di tunjang dengan latihan
yang teratur dan terprogram sesuai dengan perkembangan iptek.
Suharsono (1985)
mengatakan smash adalah salasatu teknik dasar yang sangat memegang peranan
penting dalam suatu permainan. Dalam permainan bolavoli smash adalah teknik
dasar yang sangan dominan dan merupakan salah satu teknik yang menjangkau
teknik dasar yang memuat ketrampilan gerak dalam permainan bolavoli. M. Yunus
(1992) mendefinisikan smash sebagi
tindakan memukul bola dengan meloncat dan memukul bola melewati atas net
sehingga bola masuk ke lapangan lawan.
Salah satu unsur
kondisi fisik yang memiliki peranan penting dalam kegiatan olahraga, baik
sebagai unsur pendukung dalam suatu gerak tertentu maupun unsur utama dalam
upaya pencapaian teknik gerak yang sempurna adalah daya ledak atau pawer. M.
Soebroto (1979) bahwa tenaga ledak otot (power) adalah kualitas yang
memungkinkan otot atau sekelompok otot untuk menghasilkan kerja fisik secara eksplosive.
Dalam mengerahkan tenaga maksimal untuk mengatasi tahanan. Seperti yang
diungkapkan Harsono (1988) bahwa dalam power atau daya ledak, selain
unsur kekuatan terdapat unsur kecepatan. Pendapat lain yang menguatkan pendapat
di atas adalah pendapat Sajoto yang mengatakan daya ledak atau power adalah
suatu kekuatan yang dipengaruhi oleh kekuatan dan kecepatan M. Sajoto (1988).
Dengan demikian, jelas daya ledak merupakan satu komponen kondisi fisik yang
dapat menentukan hasil prestasi seseorang dalam keterampilan gerak. Sedangkan
besar kecilnya daya ledak dipengaruhi oleh otot yang melekat dan membungkus
tungkai tersebut. Tungkai adalah bagian bawah tubuh manusia yang berfungsi
untuk menggerakkan tubuh, seperti berjalan, berlari dan melompat. Terjadinya
gerakan pada tungkai disebabkan adanya otot-otot dan tulang, otot sebagai alat
gerak aktif dan tulang alat gerak pasif. Kekuatan otot tungkai merupakan salah
satu unsur membentuk daya ledak otot tungkai, dalam peningkatan kekuatan untuk
menghasilkan lompatan yang baik, diperlukan kualitas otot tungkai yang baik
pula.
Daya ledak yang dimiliki seorang pemain dapat
menentukan tingkat keterampilannya didalam olahraga. Khususnya olahraga
bolavoli pada teknik smash,
daya ledak terhadap otot tungkai ikut memberikan hubungan yang positif terhadap
keberhasilan melakukan gerakan smash dalam upaya memberikan tekanan pada pihak
lawan.
Temuan di lapangan yang lain adalah atlet yang lompatannya
tinggi saat ia melakukan smash dalam
artian kemampuan eksplosive power otot tungkainya sangat baik melompat dan saat
melayang di udara ketika memukul bola pergelangan tangannya tidak lentuk
sehingga bola yang di hasilkan tidak maksimal malah jatuh di luar lapangan
sehinga tidak mendapatkan poin.
M. Marianto (2001) berpendapat bahwa smash adalah
suatu pukulan yang kuat dimana tangan kontak dengan bola secara penuh dengan
bagian atas, sehingga jalan bola terjal dengan kecepatan yang tinggi berada di
atas net, maka bola dapat dipukul tajam dan tepat ke bawah sehingga lawan sulit
memainkannya kembali. Smash juga dapat di artikan sebagai pukulan bola dengan
telapak tangan tebuka pada bagian tengah bola menghasilkan bola lebih cepat
jatuh ke lantai. Itu berarti pada waktu melakukan smash gerakan tangan
mempunyai peran dalam menghasilkan pukulan. Menurut suetomo (1981) dalam
melakukan pukulan yang baik itu terdiri
tidak hanya gerakan ayunan lengan saja tetapi juga ikut aktifnya
pergelangan tangan pada saat perkenaan bola. Gerakan tangan menurut Peni
Mutalip (1983) adalah gerakan membengkokan kearah telapak tangan, kearah
punggung tangan, membengkokan tangan kearah ibu jari tangan dan gerakan tangan
ke jari kelingking. Gerakan-gerakan tersebut bertujuan untuk memasukan bola
tepat pada daerah lawan sehingga lawan sulit memainkannya kembali. Dengan
demikian pada teknik smash
dilakukan dengan kekuatan melakukan lompatan secara eksplosive dengan melakukan tolakan kedua kaki disertai
dengan ketepatan waktu (timing), serta power dari kaki tumpu saat melayang memukul bola berada
pada titik tertinggi sehingga pergelangan tangan lentuk untuk penempatan bola
ke daerah kosong maka teknik smash
dikatakan berhasil. Dengan kata lain power tungkai dan kelentukan pergelangan
tangan turut mempengaruh ketepatan smash yang di hasilkan ke daerah lawan
sehingga lawan sulit memaikannya kembali. Keterkaitan variable tersebut
ditetapkan atas dasar pemikiran bahwa atlet yang power otot tungkainaya
baik dan kelentukan pergelangan tangan
yang baik pula dapat melompat dan menempatkan bola tepat pada daerah dimana
lawan sulit memainkan bola.
Dengan demikian dalam permainan bolavoli perlu
penguasaan teknik karena teknik adalah suatu poses melahirkan keaktifan jasmani
dan pembuktian suatu praktek dengan sebaik mungkin ketika menyelesaikan tugas. Dalam
mempertinggi kecakapan permainan bolavoli teknik ini erat sekali hubungannya
dengan kemampuan gerak kondisi fisik, taktik dan mental. Penguasaan teknik
dasar permaina bolavoli merupakan salah satu unsur yang turut menentukan menang
atau kalahnya suatu regu
dalam satu pertandingan disamping
unsur – unsur kondisi biomotorik,
taktik dan mental. Peningkatan program latihan yang mengutamakan bentuk kondisi
fisik yang menunjang teknik dasar permainan bolavoli terkhusus power otot
tungkai sebagai salah satu faktor untuk meningkatkan kemampuan smash pada
permainan bolavoli.
nice broo
BalasHapustim penyeleksi mntan atlet cmn knpa ga bsa olahraga lagi ya....
BalasHapusRahman_ Mkasih coy,,,,
BalasHapushuftttt Papa Razzi_ udah gantung sepatu iki... stop!!!!
good info...
BalasHapus